Tuesday, March 20, 2007

Sepatu Pintar Anti Tersesat

Untuk Membantu Anak Hilang dan Penderita Alzheimer
WASHINGTON - Merawat penderita alzheimer (penurunan fungsi saraf otak yang sangat kompleks dan progresif) memang butuh kesabaran ekstra. Apalagi jika tiba-tiba si pasien tidak bisa kembali ke rumah setelah berjalan-jalan. Tapi, tak lama lagi, kekhawatiran semacam itu bisa dikikis. Isaac Daniel menemukan salah satu solusinya.

Setelah bekerja keras, insinyur 38 tahun asal Miami, Florida, AS, itu berhasil menciptakan peranti canggih yang bisa digunakan untuk melacak seseorang. Yakni, sepatu olahraga (sneaker) yang dilengkapi dengan chip Global Positioning System (GPS). Hanya dengan menekan sebuah tombol, siapa pun yang memakai sepatu Daniel itu bisa dideteksi. "Saya harap, orang-orang yang memakai sepatu ini akan merasa jauh lebih aman," kata mantan analis sains PBB tersebut.

Menurut Daniel, sepatu seharga USD 350 (sekitar Rp 3,2 juta) itu sangat tepat bila dikenakan anak-anak yang bermasalah dan para penderita alzheimer. "Di mana pun para pemakai sepatu itu berada, chip tersebut bisa mendeteksinya. Sebab, peranti canggih itu mampu melacak di seluruh belahan dunia," lanjutnya.

Menurut rencana, sepatu pintar Daniel tersebut mulai dipasarkan pada Mei atau Juni mendatang. Sejauh ini, Daniel sudah mendapatkan sekitar 30.000 pesanan dari ritel beberapa negara dan 2.000 pesanan online.

Untuk sementara, Daniel baru memproduksi sepatu untuk orang-orang dewasa. Menurut dia, para pemesan online akan bisa menerima sepatu pintar mereka mulai April. Sepatu untuk anak-anak baru bisa dipasarkan paling cepat musim gugur ini. "Para pengelola klinik kesehatan dan militer di berbagai negara juga sudah mengungkapkan ketertarikan mereka pada produk ini," ujar Daniel.

Sebenarnya, apa yang membuat Daniel bersemangat menciptakan sepatu ber-GPS tersebut? "Ide itu muncul setelah anak lelaki saya yang berusia delapan tahun dilaporkan hilang dari sekolah pada 2002. Kami sekeluarga panik dan ketakutan. Tapi, belakangan diketahui bahwa pihak sekolah salah dan putra saya tidak hilang," tuturnya. Sejak insiden itu, dia mulai mengamati laporan tentang anak atau orang hilang. Menurut dia, sebagian besar anak-anak yang hilang masih berusia sekitar delapan hingga sepuluh tahun.

"Saya kemudian memutar otak untuk menemukan solusinya," katanya. Berkat ketekunannya empat tahun belakangan, akhirnya Daniel berhasil melahirkan sepatu pintar tersebut. Saat ini, sepatu yang baru tersedia untuk orang dewasa itu memiliki 19 variasi warna.

Chip GPS yang terpasang di sepatu-sepatu tersebut bisa mengirimkan sinyal pada empat satelit internasional. Menurut Daniel, chip itu akan langsung mengirimkan tanda bahaya jika si pemakai menekan tombol di sepatu pintar tersebut. "Dengan menekan tombol selama enam detik, chip GPS itu akan mengirimkan sinyal darurat ke empat satelit tersebut. Dalam waktu singkat, sinyal itu akan diteruskan ke unit pemantau yang siaga 24 jam," urainya.

Ditambahkan Daniel, biaya sewa unit pemantau tersebut sekitar USD 20 (sekitar Rp 184 ribu) per bulan. Setiap kali menangkap sinyal bahaya, unit pengawas itu mengontak polisi untuk memeriksa keadaan si pemakai sepatu. Karena itu, dia mengimbau para pemakai untuk tidak bermain-main dengan tombol tersebut. Setelah sukses dengan sepatu pintarnya, Daniel akan menciptakan sepatu seluler (yang berfungsi seperti telepon) dan sepatu game. (afp/hep)
 
posted by Bie at 6:52 PM, | 1 comments